Profil Desa Pagerkukuh

Ketahui informasi secara rinci Desa Pagerkukuh mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Pagerkukuh

Tentang Kami

Desa Pagerkukuh di Kecamatan Wonosobo merupakan desa mandiri yang memadukan keindahan alam dataran tinggi dengan inovasi pariwisata. Dikenal dengan Taman Rekreasi Pagerkukuh, desa ini menjadi destinasi wisata keluarga sekaligus pusat pertanian sayuran sub

  • Pengembangan Wisata Inovatif

    Pagerkukuh berhasil mentransformasi potensi alamnya menjadi destinasi wisata unggulan melalui Taman Rekreasi dan Edukasi Pagerkukuh (TREP), yang dikelola sepenuhnya oleh BUMDes.

  • Lumbung Hortikultura Dataran Tinggi

    Berada di ketinggian, desa ini menjadi salah satu sentra produksi sayuran penting bagi Wonosobo, dengan komoditas andalan seperti kubis, sawi, dan kentang.

  • Filosofi "Pager Kukuh"

    Nama desa yang berarti "Pagar yang Kuat" mencerminkan semangat kebersamaan, gotong royong, dan ketahanan sosial masyarakatnya yang menjadi fondasi utama kemajuan desa.

XM Broker

Desa Pagerkukuh, sebuah nama yang sarat akan makna filosofis, terhampar di kawasan dataran tinggi sebelah barat Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Wonosobo. Nama "Pagerkukuh," yang berarti "pagar yang kokoh," seolah menjadi cerminan dari karakter desa ini: sebuah komunitas yang kuat dalam menjaga nilai-nilai kebersamaan dan tradisi, sekaligus menjadi garda terdepan dalam inovasi pariwisata berbasis potensi lokal. Desa ini merupakan perpaduan ideal antara pesona alam pegunungan yang sejuk dan kreativitas warganya dalam membangun kemandirian ekonomi.Sebagai salah satu desa penyangga ibukota yang berada di ketinggian, Pagerkukuh tidak hanya berfungsi sebagai lumbung hortikultura yang subur, tetapi juga telah berhasil memposisikan diri sebagai destinasi wisata keluarga yang populer. Keberhasilan dalam mengelola potensi desa secara mandiri menjadikannya sebagai salah satu contoh desa inspiratif di Wonosobo. Profil ini akan mengupas secara mendalam berbagai lapisan keunikan Desa Pagerkukuh, dari makna di balik namanya, kondisi geografisnya yang menawan, hingga terobosannya di bidang pariwisata dan kekuatan sosial budayanya.

Geografi dan Pesona Alam Dataran Tinggi

Secara administratif, Desa Pagerkukuh tercatat dalam sistem pemerintahan dengan Kode Kementerian Dalam Negeri 33.07.11.2012. Desa ini berlokasi di sebelah barat pusat kota Wonosobo, berada di jalur strategis yang menghubungkan ibukota kabupaten dengan kawasan Dieng melalui jalur alternatif. Lokasinya yang berada di ketinggian, rata-rata di atas 1.000 meter di atas permukaan laut (mdpl), memberikannya hawa sejuk dan panorama alam yang memukau.Luas wilayah Desa Pagerkukuh yaitu sekitar 219 hektare atau 2,19 kilometer persegi. Sebagian besar lahannya merupakan lahan pertanian produktif berupa tegalan yang ditanami aneka sayuran dataran tinggi. Sisa wilayahnya digunakan untuk pemukiman penduduk yang tertata di lereng-lereng perbukitan. Batas-batas wilayahnya meliputi: di sebelah utara, desa ini berbatasan dengan Desa Sitiharjo; di sisi timur, berbatasan dengan Kelurahan Wonosobo Barat; sementara di sebelah selatan dan barat, berbatasan langsung dengan Desa Wonolelo.Topografi Desa Pagerkukuh yang berbukit-bukit menjadi aset visual yang luar biasa. Dari berbagai sudut desa, pengunjung dapat menikmati pemandangan lanskap lembah dan perbukitan hijau yang membentang luas, dengan latar belakang pegunungan yang megah. Kesuburan tanah vulkanik dan ketersediaan sumber air yang cukup menjadikan wilayah ini sangat ideal untuk pengembangan agrikultur dan agrowisata.

Filosofi dan Sejarah di Balik Nama "Pagerkukuh"

Nama "Pagerkukuh" bukan sekadar penanda geografis, melainkan sebuah prasasti verbal yang mengandung makna mendalam. "Pager" berarti pagar dan "Kukuh" berarti kokoh atau kuat. Secara filosofis, nama ini melambangkan harapan dan karakter masyarakatnya untuk menjadi sebuah komunitas yang memiliki pertahanan atau perlindungan yang kuat. Pagar ini dapat diartikan dalam berbagai dimensi: pagar iman dan akhlak yang kuat, pagar kebersamaan dan gotong royong yang solid, serta pagar budaya yang kokoh dalam membentengi diri dari pengaruh negatif.Menurut beberapa cerita tutur yang berkembang di masyarakat, penamaan ini berakar dari sejarah masa lalu. Wilayah ini diyakini pernah menjadi semacam benteng pertahanan alami atau pos penjagaan yang strategis pada zaman kerajaan atau era perjuangan. Kekuatan dan kekokohan dalam mempertahankan wilayah inilah yang kemudian diabadikan menjadi nama desa.Nilai-nilai filosofis ini terbukti masih relevan dan terimplementasi dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Desa Pagerkukuh. Semangat gotong royong yang tinggi, solidaritas antarwarga, dan kemampuan untuk bekerja bersama membangun desa merupakan manifestasi nyata dari "pagar kokoh" yang mereka bangun secara sosial. Kekuatan komunal inilah yang menjadi modal utama keberhasilan desa dalam berbagai program pembangunan, termasuk dalam mengelola destinasi wisata unggulannya.

Demografi dan Struktur Sosial Masyarakat

Sebagai desa yang berada tidak jauh dari pusat kota, Desa Pagerkukuh memiliki populasi yang cukup padat. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) dalam "Kecamatan Wonosobo dalam Angka 2023", jumlah penduduk Desa Pagerkukuh tercatat sebanyak 6.130 jiwa. Populasi ini terdiri dari 3.120 penduduk laki-laki dan 3.010 penduduk perempuan.Dengan luas wilayah 2,19 kilometer persegi, maka tingkat kepadatan penduduk di Desa Pagerkukuh mencapai sekitar 2.799 jiwa per kilometer persegi. Angka ini menunjukkan karakteristik pemukiman yang cukup terkonsentrasi, namun masih menyisakan banyak ruang terbuka hijau berupa lahan pertanian.Mayoritas penduduk Desa Pagerkukuh bermata pencaharian sebagai petani sayuran. Keterampilan dalam mengolah lahan di dataran tinggi telah diwariskan secara turun-temurun, menjadikan mereka sebagai salah satu pemasok sayur-mayur penting bagi pasar-pasar di Wonosobo. Selain bertani, banyak pula warga yang bekerja di sektor lain seperti perdagangan, jasa, dan sebagian kecil sebagai pegawai. Dalam beberapa tahun terakhir, sektor pariwisata telah menjadi sumber mata pencaharian baru yang signifikan bagi warga setempat. Struktur sosial masyarakatnya sangat komunal, dengan lembaga-lembaga desa seperti RT, RW, dan kelompok tani yang berperan aktif dalam menjaga harmoni dan mendorong partisipasi warga.

Inovasi Pariwisata: Taman Rekreasi Pagerkukuh (TREP)

Salah satu pencapaian terbesar dan menjadi ikon utama Desa Pagerkukuh saat ini ialah keberadaan Taman Rekreasi dan Edukasi Pagerkukuh (TREP). Destinasi wisata ini merupakan contoh sukses dari inovasi dan kemandirian desa dalam mengelola potensinya. Dibangun di atas lahan kas desa, taman ini dikelola sepenuhnya oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) "Kukuh Lestari," yang memberdayakan penuh masyarakat setempat.TREP menawarkan konsep wisata keluarga yang lengkap dengan harga terjangkau. Di dalamnya, terdapat berbagai wahana permainan anak, kolam renang, taman bunga yang tertata indah, serta berbagai titik swafoto (spot selfie) dengan latar belakang pemandangan alam perbukitan yang mempesona. Keberadaan kebun binatang mini (mini zoo) dan area edukasi pertanian menjadi nilai tambah yang menarik bagi pengunjung, terutama anak-anak.Keberhasilan TREP memberikan dampak ekonomi yang luar biasa bagi desa. Pendapatan Asli Desa (PADes) meningkat secara signifikan, yang hasilnya digunakan kembali untuk pembangunan infrastruktur dan program kesejahteraan masyarakat. Selain itu, puluhan warga lokal terserap sebagai tenaga kerja, mulai dari petugas tiket, penjaga wahana, petugas kebersihan, hingga staf pengelola. Warung-warung dan kios-kios di sekitar area wisata yang dikelola oleh warga juga ikut merasakan geliat ekonomi yang positif. TREP telah menjadi bukti nyata bahwa desa mampu berinovasi dan menjadi subjek pembangunan pariwisatanya sendiri.

Lumbung Hortikultura Penyangga Kebutuhan Kota

Di luar gemerlap sektor pariwisatanya, fungsi fundamental Desa Pagerkukuh sebagai lumbung hortikultura tetap tidak tergantikan. Lahan-lahan pertanian di lereng perbukitan yang subur menjadi tempat tumbuhnya aneka sayuran dataran tinggi berkualitas. Komoditas utama yang dihasilkan antara lain kubis, sawi, kentang, daun bawang (onclang), dan berbagai jenis sayuran lainnya.Aktivitas pertanian di Pagerkukuh berlangsung sepanjang tahun, dengan para petani yang sudah sangat memahami kalender tanam dan teknik budidaya di lahan miring. Hasil panen dari desa ini tidak hanya memenuhi kebutuhan pasar-pasar di Wonosobo, tetapi juga seringkali dikirim ke luar daerah. Pertanian tidak hanya menjadi sumber pendapatan utama bagi mayoritas keluarga, tetapi juga menjadi bagian dari identitas dan gaya hidup masyarakat Pagerkukuh.Ke depan, terdapat potensi besar untuk mengintegrasikan sektor pertanian dengan pariwisata yang sudah berkembang. Konsep agrowisata petik sayur, wisata edukasi pertanian organik, atau homestay di tengah kebun sayur dapat menjadi pengembangan lebih lanjut dari TREP. Sinergi ini akan memperkuat kedua sektor andalan desa dan memberikan pengalaman yang lebih otentik bagi wisatawan yang berkunjung.

Penutup

Desa Pagerkukuh adalah manifestasi dari sebuah "pagar kokoh" yang sesungguhnya. Ia kokoh dalam menjaga semangat kebersamaan dan gotong royong, kokoh dalam mempertahankan lahan pertaniannya sebagai sumber kehidupan, dan kokoh dalam berinovasi untuk menciptakan masa depan yang lebih baik. Keberhasilan dalam membangun dan mengelola Taman Rekreasi Pagerkukuh (TREP) melalui BUMDes telah mengangkat nama desa ini menjadi salah satu destinasi wisata andalan di Wonosobo.Dengan fondasi sosial yang kuat, kekayaan alam yang melimpah, dan semangat wirausaha yang terus menyala, Desa Pagerkukuh memiliki semua modal untuk terus maju dan berkembang. Desa ini menjadi bukti inspiratif bahwa dengan kerja keras dan persatuan, sebuah desa mampu mentransformasikan potensi menjadi prestasi, serta membangun kemandirian dan kesejahteraan bagi seluruh warganya.